Thursday, September 09, 2004

matamu

embunmu merah
sapamu laknat
jiwamu cuma guratan kecut dari kumpulan sampah
dan tiada yang mampu kau lakukan selain bersikap selayak-layaknya pengecut

tapi harapku hanya satu
ada satu mata dalam onggokan sampah jiwamu
yang masih bisa melihat
meski hanya senampak bayangan
hasil jari-jarimu
apa yang sudah kau lakukan
pagi ini..

|

durjana

kutuai sedikit dari yang ada..
kurangkai dan kuikat kuat..
kulepas diantara badai..
dan berharap tak kan kembali lagi

wahai durjana..
tak kah engkau beranjak
merajah bumi jiwaku
dengan derai pedih dan duka

pergilah..
meski seikat..
bersama badai..
dan jangan kembali..

*untuk bumi nusantara yang berduka

|

indonesia

"Poetry is a way of taking life by the throat.." Robert Frost (1874-1963)