Monday, July 25, 2005

surat kepada kawan

pagi.
lama nggak keliatan. sibuk ya?
beberapa kali saya mencoba menelpon kamu dan missed..
mungkin waktunya gak pas. but it's okay. cuma say hai aja..
merasa ada yang lama gak ketemu..

gimana pekerjaan?
disuruh rodi sama bos ya?
hehehe jalan menuju sukses memang selalu berkeringat. tapi dinikmati aja siksaan itu.
it worth all the cost..

hasil kerja kemarin sudah tayang yah..
it's a good one. banyak temen yang liat sampai dua kali.
saya sekali aja kali ya, gak tahan nongkrong 2,5 jam.
ada yang namanya diminishing return. enaknya mangkuk mie ayam kedua gak pernah seenak mangkuk pertama. kira-kira artinya demikian.

beberapa hari lalu saya dapat telpon dari bapak pencipta suara itu.
dia cerita perihal tugas akhir yang batal dikumpulkan dan sekolahmu yang terancam mangkir.
si bapak meminta saya membujuk kamu untuk meneruskan. dia bilang: sayang sekali..
jagoan dia aja sekolahnya beres, masa dia nggak..

saya gak jawab apa-apa. saya cuma sempat bilang kalau kamu sudah besar. sudah tahu artinya berjuang, sudah lebih tahu artinya menyerah, apalagi gagal. dan masih menurut saya, kamu tahu apa yang kamu jalani.

si bapak itu sempat menyesal mendengar jawaban saya. menurut dia, saya adalah teman lama dan si bapak tidak menyangka saya akan menjawab demikian. si bapak berharap saya dengan penuh semangat akan membujuk kamu.

entah mengapa saya memikirkan kata-kata saya sendiri. kata-kata bahwa kamu tahu apa yang kamu lakukan. bukan, bukan berarti selama ini saya berpikir kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan. tapi.. saya sendiri tidak yakin apakah saya tahu apa yang kamu lakukan.

sok tahu banget yah..
sering saya sendiri merasa jauh dari kamu. belasan tahun mengenal kamu tidak menjamin saya akan mengenal kamu hari ini. karena tampaknya saya memang tidak mengenal kamu. entah darimana semua ini timbul.

diantara pertemanan kita yang lama itu, saya percaya ada naik turunnya. ada senangnya dan banyak kecewanya. tidak juga untuk saya terhadap kamu, tetapi juga sebaliknya. dan karena lamanya pertemanan itu sendiri, satu konsep mengerti, mengenal atau sok kenal dan sok mengerti 'biasanya' muncul. semisal kamu yang menghilang tanpa kabar sekian lama. atau juga halnya saya. atau kamu bisa muncul kalau sedang perlu sesuatu saja, dan musnah seketika, demikian juga saya.

tapi entah mengapa, saat ini saya sedang tidak punya konsep itu. kok saya cape ya berpengertian? sama kamu.. :)

pernah kamu lelah melakukan sebaliknya?

sering saya merasa kamu muncul disaat kamu perlu saja..
menurut saya kamu berubah.
atau memang kita sudah berubah? tidak hanya kamu..
tapi juga saya..

saya tidak melihat kamu seperti teman kecil saya dulu..
saya merasa jauh disaat-saat saya senang melihat kamu maju.
rasanya sulit menjangkau kamu.
atau saya yang sebenarnya menjauh.
tumbuh jauh berbeda dengan kamu?

mengenal sekali selama bertahun-tahun ternyata sama seperti halaman internet yang tersambung dengan sambungan yang lambat. perlu di refresh berkali-kali. diingatkan, atau kenalan lagi.

pernah kita membahas tentang perubahan orang, dan bagaimana manusia itu berubah. tapi saya lupa apakah kita sempat membicarakan diri kita sendiri yang berubah. terutama dengan belasan tahun berkawan.

sudahlah, saya hanya ingin bilang hai.
sudah lama tidak bertemu kamu.
sambungan tanpa kabel bernama handphone ini sudah sering terabaikan bunyinya oleh kesibukan.
apalagi susunan huruf-huruf yang hanya bisa 160 buah maksimum dalam satu pesan, sudah makin penuh basa-basi isinya.

selamat untuk karya kamu belakangan.
yang sedang banyak ditonton orang itu.

saya memang sedang lelah berpengertian. tapi rasanya saya masih punya waktu kalau kamu mau menceritakan perihal sekolahmu. kalau pun tidak, pasti yang terbaik untuk kamu.

semoga kamu sehat, diantara kesibukan pekerjaan dan hari-hari tanpa istirahat.

dari kawanmu belasan tahun belakangan,
pelangi.

|

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

indonesia

"Poetry is a way of taking life by the throat.." Robert Frost (1874-1963)