Tuesday, July 26, 2005

would north be true?

Under the dog-star sail
Over the reefs of moonshine
Under the skies of fall
North-north-west, the stones of Faroe

Under the Arctic fire
Over the seas of silence
Hauling on frozen ropes
For all my days remaining
Would north be true?

All colours bleed to red
Asleep on the ocean's bed
Drifting in empty seas
For all my days remaining
Would north be true?

Why should I, why should I cry for you?
Dark angels follow me
Over a godless sea
Mountains of endless fog
For all my days remaining
What would be true?

Sometimes I see your face,
The stars seem to lose their place
Why must I think of you?
Why must I?
Why should I?
Why should I cry for you?
Why would you want me to?
And what would it mean to say,'

I loved you in my fashion?
What would be true?
Why should I, why should I cry for you?
Why should I cry?

**think of 21 derflingerstrasse

|

Monday, July 25, 2005

surat kepada kawan

pagi.
lama nggak keliatan. sibuk ya?
beberapa kali saya mencoba menelpon kamu dan missed..
mungkin waktunya gak pas. but it's okay. cuma say hai aja..
merasa ada yang lama gak ketemu..

gimana pekerjaan?
disuruh rodi sama bos ya?
hehehe jalan menuju sukses memang selalu berkeringat. tapi dinikmati aja siksaan itu.
it worth all the cost..

hasil kerja kemarin sudah tayang yah..
it's a good one. banyak temen yang liat sampai dua kali.
saya sekali aja kali ya, gak tahan nongkrong 2,5 jam.
ada yang namanya diminishing return. enaknya mangkuk mie ayam kedua gak pernah seenak mangkuk pertama. kira-kira artinya demikian.

beberapa hari lalu saya dapat telpon dari bapak pencipta suara itu.
dia cerita perihal tugas akhir yang batal dikumpulkan dan sekolahmu yang terancam mangkir.
si bapak meminta saya membujuk kamu untuk meneruskan. dia bilang: sayang sekali..
jagoan dia aja sekolahnya beres, masa dia nggak..

saya gak jawab apa-apa. saya cuma sempat bilang kalau kamu sudah besar. sudah tahu artinya berjuang, sudah lebih tahu artinya menyerah, apalagi gagal. dan masih menurut saya, kamu tahu apa yang kamu jalani.

si bapak itu sempat menyesal mendengar jawaban saya. menurut dia, saya adalah teman lama dan si bapak tidak menyangka saya akan menjawab demikian. si bapak berharap saya dengan penuh semangat akan membujuk kamu.

entah mengapa saya memikirkan kata-kata saya sendiri. kata-kata bahwa kamu tahu apa yang kamu lakukan. bukan, bukan berarti selama ini saya berpikir kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan. tapi.. saya sendiri tidak yakin apakah saya tahu apa yang kamu lakukan.

sok tahu banget yah..
sering saya sendiri merasa jauh dari kamu. belasan tahun mengenal kamu tidak menjamin saya akan mengenal kamu hari ini. karena tampaknya saya memang tidak mengenal kamu. entah darimana semua ini timbul.

diantara pertemanan kita yang lama itu, saya percaya ada naik turunnya. ada senangnya dan banyak kecewanya. tidak juga untuk saya terhadap kamu, tetapi juga sebaliknya. dan karena lamanya pertemanan itu sendiri, satu konsep mengerti, mengenal atau sok kenal dan sok mengerti 'biasanya' muncul. semisal kamu yang menghilang tanpa kabar sekian lama. atau juga halnya saya. atau kamu bisa muncul kalau sedang perlu sesuatu saja, dan musnah seketika, demikian juga saya.

tapi entah mengapa, saat ini saya sedang tidak punya konsep itu. kok saya cape ya berpengertian? sama kamu.. :)

pernah kamu lelah melakukan sebaliknya?

sering saya merasa kamu muncul disaat kamu perlu saja..
menurut saya kamu berubah.
atau memang kita sudah berubah? tidak hanya kamu..
tapi juga saya..

saya tidak melihat kamu seperti teman kecil saya dulu..
saya merasa jauh disaat-saat saya senang melihat kamu maju.
rasanya sulit menjangkau kamu.
atau saya yang sebenarnya menjauh.
tumbuh jauh berbeda dengan kamu?

mengenal sekali selama bertahun-tahun ternyata sama seperti halaman internet yang tersambung dengan sambungan yang lambat. perlu di refresh berkali-kali. diingatkan, atau kenalan lagi.

pernah kita membahas tentang perubahan orang, dan bagaimana manusia itu berubah. tapi saya lupa apakah kita sempat membicarakan diri kita sendiri yang berubah. terutama dengan belasan tahun berkawan.

sudahlah, saya hanya ingin bilang hai.
sudah lama tidak bertemu kamu.
sambungan tanpa kabel bernama handphone ini sudah sering terabaikan bunyinya oleh kesibukan.
apalagi susunan huruf-huruf yang hanya bisa 160 buah maksimum dalam satu pesan, sudah makin penuh basa-basi isinya.

selamat untuk karya kamu belakangan.
yang sedang banyak ditonton orang itu.

saya memang sedang lelah berpengertian. tapi rasanya saya masih punya waktu kalau kamu mau menceritakan perihal sekolahmu. kalau pun tidak, pasti yang terbaik untuk kamu.

semoga kamu sehat, diantara kesibukan pekerjaan dan hari-hari tanpa istirahat.

dari kawanmu belasan tahun belakangan,
pelangi.

|

money game

"www.vouchersite.com
Hallo , ayo kita berbisnis pulsa dan situs. Hanya dengan modal 100.000,- mulai pasarkan produk, dan segera dapatkan komisi penjualan yang DAHSYAT!! Penghasilan 1 - 3 juta perbulan"

demikian salah satu komentar yang akan anda baca di shoutbox plangijingga ini.

vouchersite, voucherkey, dan ribuan site 'dagang' saat ini telah membanjiri lalu lintas dunia maya. money game, demikian saya selalu menyebutnya. tanpa benda riil terjual, uang bisa beredar diantara pemilik account. dengan iming-iming jutaan rupiah sebulan, hanya dengan memainkan mouse dan keyboard komputer.

bagaimana site-site ini bekerja?
simply money game.
ada downline dan upline seperti pola dagang MLM (multilevel marketing). seorang downline akan menyetorkan sekian rupiah ke account upline nya, demikian seterusnya si downline juga akan mencari downline downline baru yang akan mengirimkan uang ke account nya.
barang yang 'katanya' diperjualbelikan bisa banyak. tapi bagaimana barang itu dipindahtangankan, belum jelas.

berapa pendapatannya?
seorang anne ahira yang mendapatkan penghargaan kartini indonesia 2005 itu misalnya, menyebutkan pendapatannya US$6,000 per bulan. sementara situs lain menyebutkan angka yang berbeda. vouchersite yang nebeng iklan di weblog saya ini misalnya, menyebutkan angka 1-3 juta sebulan.

bagaimana kelanjutannya?
polemik mengenai bisnis ini sebenarnya bukan hal baru. beberapa orang sudah menulis disejumlah website. mulai dari isu kebenaran bisnis ini, hingga SPAM. untuk yang kedua, banyak spam beredar yang dikirim ke email email gratisan.
setiap hari saya harus menghapus 10-15 junkmail yang isinya tawaran berdagang. mulai dari the famous anne ahira hingga nama-nama asing yang menjual viagra via internet, belum lagi calo asuransi dan masih banyak lagi produknya. intinya: money game.

bisnis ini mengganggu untuk saya. pertama, mengganggu karena pertama adalah bisnis tidak konvensional di dunia maya, kedua pertanyaan siapa pembeli dan siapa penjual, ketiga seluruh barangnya tidak jelas kualitas dan bentuknya, keempat jurus-jurus marketing yang menghujani semua orang dengan email (spam).

pertanyaan seorang kawannya saya yang khawatir dengan menjamurnya anne ahira dan sejenisnya, adalah:
"kalau si anne ahira itu benar-benar menghasilkan uang sebesar itu perbulannya, bayar pajak nggak dia? kalau tidak ada catatan pajaknya, bisa saja sebuah kebohongan sebagai bagian marketingnya"
(dan kalau memang tidak bayar pajak, alangkah sayangnya menteri peranan wanita memberikan penghargaan kartini 2005).

kekhawatiran saya pribadi lebih pada terganggunya privasi seorang pemilik email karena dihujani email-email tawaran berdagang yang tidak diharapkan, memenuhi bandwith mailbox dan tentu saja mengganggu karena frekuensi nya yang makin lama makin rapat.

dan saat ini spam ternyata sudah bermutasi sesuai kehausannya untuk berkembang. seperti yang anda baca di shoutbox saya.

mengganggu sekali, bukan?.

|

friendship

it is weird though..
how a friend could be easily forgotten
even in the simplest way we should've been remember

*me: in the quest of finding the meaning of friendship*

|

Tuesday, July 19, 2005

how many

how many i love you should i tell you to make you understand that i love you?
let's count..

**pendidikan dasar pertama yu stnk

|

autumn

it's autumn
the leaves are falling
the red and yellow are flying
and also my thought of you..

just like autumn.

**never thought that it will feels like this

|

Monday, July 18, 2005

ratapan sebatang rokok

ia terjatuh sebatang..
tergeletak dihamparan kayu melapis tanah
disamping sandal kulit marokko coklat muda
diantara mesin pencuci piring dan kompor raksasa

sambil berharap ia tengadah
menghamba tangan tuk menjamahnya pulang
mengaisnya dan mengembalikannya ke dalam kotaknya

bersama dengan lenyapnya sandal kulit dari sampingnya
ia terduduk lemah dan terengah pasrah..

"ah dia pasti lupakan aku..
masih ada 150 bungkus lainnya..
hasil rampokan empat bulan lalu.."

**scene: christian

|

Friday, July 15, 2005

The Chorus

aku memilih tak mempercayainya
ketika ia mendera
dan memintaku terus menemaninya
kukatakan akalku memilih lain
menggenggamnya sesaat
tapi tidak untuk selamanya

dan setiap hari ia memaksaku mempercayainya
mengatakan ia akan menanti
menyapa dan tersenyum
dalam setiap kedipanku
untuk kemudian menyelipkan dirinya
dibilik kecil yang aku kunci

dan hari ini
dalam usahanya yang paling hebat
ia terkulai diatas mejaku
dalam bungkusan kertas keperakan
diikat pita keputihan
dan secarik kartu manis

"kau pasti menikmatinya"

dan ketika aku membukanya
aku mempercayainya.

ia, rindu.

*Les Choristes*

|

Monday, July 11, 2005

o gitu to..

akhir tahun lalu, setengah kaget saya menerima sms:
"tante, ini hp agi"

agi, keponakan saya yang baru kelas 6 sd punya hp. saya sempat berpikir buat apa anak kelas 6 sd punya hp? berangkat sekolah pagi sekali diantar ibunya. siang, ibunya datang lagi untuk mengantar makan siang. sore dijemput lagi oleh sang ibu (memang jam sekolah anak sd sekarang sedikit saingan dengan buruh sanyo di jalan raya bogor. berangkat pagi sekali, pulang sore).

pernah saya tanyakan kenapa dia punya hp?
"supaya kalau mama jemput mas sudah siap didepan pintu sekolah"
demikian jawaban adiknya, avi, yang masih kelas 3 sd. saya kenal dengan keponakan saya, dan yakin sekali itu benar-benar jawabannya, bukan hasil ajaran siapapun.
saya tidak mengomentari lebih lanjut jawaban sang adik. walaupun kalau dijawab lagi: jaman tante sekolah seperti kalian, mungkin 15-20 tahun lalu, ibu-ibu yang menjemput juga tidak membawa hp, dan anak-anak mereka tetap bisa terjemput dengan baik.
saya yakin jawaban saya akan dikomentari panjang lebar dengan istilah kuno dan tidak melek teknologi.

saya sendiri menganggap teknologi seharusnya membuat hidup menjadi lebih mudah. hp misalnya, membuat saya tidak harus sibuk mencari telepon umum. hp juga mulai dirasakan gunanya ketika tahun 98-an. kerusuhan dimana-mana, hp menjadi salah satu teknologi favorit. orang tua bisa tetap mengkontrol dimana sang anak berada, dan sang anak tetap bisa nongkrong diatas atas gedung MPR tanpa pusing jadwal absen jaket ke ibu bapaknya.

kata kuncinya: tergantung keperluan..

pada perjalanannya hp yang harusnya menjawab kebutuhan komunikasi justru menimbulkan kebutuhan baru. dengan kecanggihan sms, picture messaging, radio sampai kamera.

orang jadi suka foto-fotoan, kirim-kirim gambar, kenalan via sms, dan masih banyak lagi list kegiatan yang tidak masuk kategori "perlu" dalam kamus saya.

sms tidak jelas yang ala kadarnya semisal: "eh lg dimans" atau "kenalan dong"
hampir semuanya tidak terbalas. selain membuang pulsa, tidak jelas juga keperluannya..

kegilaan dengan sms ini kadang membuat saya geregetan. bagaimana tidak, sampai untuk mengkonfirmasi hal yang urgen saja, masih pakai sms.
kenapa gak nelpon aja sih?

kembali ke keponakan saya. selain sms diakhir tahun. 2 bulan yang lalu ada sms masuk lagi dari sang adik:
"tante, ini nomer hpku. disimpen ya.."

alamak..
ini anak kelas 3 SD ikut-ikutan...

beberapa kali saya mendapat sms dari adik. gambaran euphoria anak-anak dengan mainan baru. sedikit-sedikit kirim sms..

sampai pagi ini, sekali lagi saya dapat sms:
"tante, ini no hp ku. tante lg ngapain si? jessica"

keponakan saya satunya lagi: kelas 2 SD!

saya jawab smsnya (ini lebih karena gak enak hati kalau gak dibalas)
"lagi nyetir, mau ke kantor"

jawabnya???

"o gitu to...."

**pingsan

technology: connecting people (and draining your cash)

|

Friday, July 08, 2005

intelectual absurditas

demikian jadinya..

ketika pendidikan hanya sebatas menghafal, mengumpulkan informasi dan menguasai teknologi
tidak ter-integral dengan baik dalam mental dan rasionalitas..

menghasilkan menteri agama yang bergelar profesor tetapi percaya harta karun dibawah situs purbakala, hasil sebuah bisikan gaib..
atau sarjana master lulusan universitas terbaik didunia tetapi percaya kutukan bahkan 'orang pintar'

mengaku intelek..
tetapi absurd..

|

indonesia

"Poetry is a way of taking life by the throat.." Robert Frost (1874-1963)